Injeksi Ranitidin Dosis
Suntikan Intramuskular
Suntikan intramuskular dimasukkan ke dalam otot. Ini lokasi umum pemberian suntikan:
Lokasi pemberian akan tergantung pada jenis obat yang diterima. Beberapa suntikan perlu diberikan ke otot yang lebih besar. Berikut ini beberapa poin yang perlu diperhatikan:
Jenis suntikan ini digunakan untuk memberikan obat-obatan seperti insulin untuk diabetes, suntikan hormon untuk perawatan kesuburan, dan obat pengencer darah untuk mencegah pembekuan darah. Ini lokasi umum pemberian injeksi:
Suntikan tidak boleh diberikan pada kulit cekung atau tebal. Hindari juga bagian kulit yang terluka atau rusak.
Suntikan internal digunakan untuk tes alergi dan tuberkulosis. Berikut lokasi umum pemberian injeksi:
Hindari area tubuh dengan tahi lalat, bekas luka, ruam, atau banyak rambut karena dapat mempersulit interpretasi hasil pengujian. Lesi kulit juga harus dihindari kecuali jika suntikan diberikan untuk membantu mengobatinya.
Spuit dan Jarum Injeksi I.M
Obat I.M pada umumnya membutuhkan spuit 1 cc sampai 3 cc, tergantung pada volume obat yang diberikan.
Panjang jarum untuk injeksi IM harus cukup panjang untuk mencapai otot tanpa mempengaruhi saraf, pembuluh darah, atau tulang di bawahnya (CDC, 2019).
Pasien-pasien obesitas mungkin memerlukan jarum yang lebih panjang untuk memastikan obat disuntikkan ke dalam otot, bukan lemak.
Viskositas (kekentalan) obat juga mempengaruhi pemilihan ukuran jarum untuk injeksi I.M.
Obat dengan larutan kental biasanya membutuhkan jarum yang berukuran lebih besar.
Lokasi Tubuh untuk Melakukan Injeksi
Lokasi suntikan tergantung pada obat yang diberikan, penyakit yang menyertai, seberapa cepat obat perlu bekerja, dan jenis suntikan yang diterima. Jenis suntikan juga dipengaruhi oleh berat badan, usia, biaya, frekuensi pemberian, dan faktor lainnya. Berikut ini lokasi pemberian sesuai dengan jenisnya:
Suntikan intravena dilakukan dengan sebuah tabung plastik kecil yang disebut kateter, yang dimasukkan ke dalam vena. Kateter ditempatkan di tempat yang mudah diakses dengan aliran darah terbaik. Ini lokasi umum pemberian suntikan:
Penting untuk menghindari area kulit yang terinfeksi dan menempatkan kateter pada sendi yang dapat menekuk. Pemberian suntikan harus dihindari pada area yang terluka atau sakit, dan vena yang kaku atau tipis.
Bagaimana Melakukan Injeksi?
Cara melakukan injeksi adalah mengisi jarum suntik dengan cairan yang ingin diberikan. Lalu, memasukkannya ke bagian tubuh dan mengeluarkan cairan secara perlahan. Setelah selesai, cabut jarum dan tutup luka suntikan dengan perban kecil. Prosedurnya akan tergantung jenis injeksi yang diberikan.
Berikut beberapa jenis injeksi dalam dunia medis dan cara melakukannya:
Injeksi intravena dilakukan dengan memasukkan cairan ke dalam aliran darah. Metode ini adalah cara tercepat untuk mendapatkan efek yang diinginkan, karena obat segera berpindah ke sirkulasi darah dan ke seluruh tubuh. Jenis ini sering dikaitkan dengan penggunaan narkoba.
Injeksi Intramuskular
28 April 2021 08:52 WIB
Injeksi intramuskular adalah injeksi yang dilakukan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot, dengan tujuan dapat diserap dengan cepat oleh pembuluh darah.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang injeksi intramuskuler (IM) yang merupakan pemberian obat secara langsung ke dalam otot. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, tujuan, persiapan, lokasi penyuntikan yang direkomendasikan berdasarkan usia pasien, serta cara melakukan injeksi IM secara lengkap mulai dari persiapan peralatan hingga tahap akhir.
Dari Wikikamus bahasa Indonesia, kamus bebas
injeksi (posesif ku, mu, nya; partikel: kah, lah) ·
Belum ada komentar. Anda dapat menjadi yang pertama
sebagian atau seluruh definisi yang termuat pada halaman ini diambil dari Kamus Besar Bahasa Indonesia
Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa
Injeksi Intramuskular (Im)
Injeksi I.M dalam SOP PPNI (2021) diistilahkan dengan “Pemberian Obat Intramuskuler”.
Pemberian obat intramuskuler adalah tindakan yang dilakukan oleh Perawat untuk menyiapkan dan memberikan agen farmakologis yang diprogramkan melalui jalur intramuskuler (I.M).
Obat yang diberikan melalui jalur I.M disuntikkan ke otot (dengan sudut 90°) di bawah lapisan dermal dan jaringan subkutan (lihat gambar 1 dibawah).
Intramuskular (otot) memiliki lebih banyak pembuluh darah daripada rute intracutan (I.C, bawah kulit) atau subkutan (S.C, lemak), sehingga tingkat penyerapan obat biasanya lebih cepat.
Ada 3 tempat yang paling umum digunakan untuk injeksi IM (Stein & Hollen, 2021), yaitu:
Namun menurut Mann (2016), injeksi IM di ventrogluteal tidak direkomendasikan karena risiko tinggi merusak saraf skiatik.
CDC merekomendasikan injeksi di otot vastus lateralis untuk bayi, neonatus, dan balita, dan otot deltoid untuk anak-anak dan orang dewasa yang berusia 3 hingga 18 tahun (CDC, 2019).
Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang membutuhkan Tindakan pemberian obat intramuskuler menurut buku SPO Keperawatan (PPNI, 2021), antara lain:
Alat-alat yang dibutuhkan untuk pemberian obat intramuskuler antara lain:
Cara Injeksi I.M di Otot Vastus Lateralis
Berikut adalah cara injeksi I.M di otot vastus lateralis:
Tempat injeksi vastus lateralis adalah pada bagian terluar paha (paling dekat dengan jari perawat) (Stein & Hollen, 2021).
Cara melakukan teknik z-track pada injeksi I.M
Teknik z-track adalah Teknik yang digunakan untuk mencegah obat merembes di jaringan lemak saat perawat menarik jarum suntik setelah injeksi.
Beberapa obat yang diberikan secara I.M dapat terasa nyeri jika masuk ke jaringan lemak.
Teknik z-track dapat dilakukan pada otot-otot besar seperti ventrogluteal atau vastus lateralis.
Langkah-langkah melakukan Teknik z-track pada injeksi I.M adalah:
Tangan non-dominan meregangkan kulit, tangan dominan melakukan injeksi pada sudut 90° (Stein & Hollen, 2021).
Tangan non-dominan melepaskan regangan kulit, tangan dominan menarik jarum keluar dari otot (Stein & Hollen, 2021).
Injeksi Intramuskular
Injeksi intramuskular bertujuan untuk mengantarkan suatu zat ke dalam otot agar cepat diserap oleh pembuluh darah. Sebagian besar vaksin yang tidak aktif, seperti vaksin influenza diberikan dengan cara suntikan intramuskular ini. Metode ini dilakukan dengan jarum yang membentuk sudut 90 derajat dalam posisi duduk.
Injeksi subkutan bertujuan untuk mengirimkan cairan ke jaringan antara kulit dan otot. Metode ini membuat penyerapan obat berjalan lebih lambat ketimbang intramuskular. Jarum yang digunakan pun cenderung lebih pendek, karena tidak perlu mencapai otot.
Pemberiannya dilakukan di jaringan lemak di belakang lengan. Injeksi insulin adalah yang paling umum menggunakan metode ini. Selain itu, vaksin tertentu seperti MMR (Campak, Gondok, dan Rubela), Varisela (Cacar Air), dan Zoster (herpes zoster) juga diberikan secara subkutan.
Dalam Injeksi intradermal, obat dikirim langsung ke dalam dermis, yaitu lapisan yang berada tepat di bawah epidermis kulit. Suntikan sering diberikan pada sudut 5 sampai 15 derajat dengan jarum pada kulit pasien. Penyerapan membutuhkan waktu paling lama ketimbang injeksi intravena, intramuskular, dan subkutan.
Oleh karena itu, jenis intradermal sering digunakan untuk tes sensitivitas, seperti tes tuberkulin dan alergi, dan tes anestesi lokal. Reaksi yang disebabkan oleh tes ini mudah dilihat karena lokasi suntikan pada kulit. Bagian tubuh yang sering dijadikan lokasi suntikan intradermal adalah lengan bawah dan punggung bawah.
Injeksi depot dilakukan dengan tujuan untuk menyimpan obat dalam massa lokal, kemudian secara bertahap diserap oleh jaringan di sekitarnya. Senyawa aktif dalam metode ini dilepaskan secara konsisten dalam jangka waktu lama. Cairan yang dimasukkan berbentuk agak padat atau berbahan dasar minyak.
Volume Maksimum Injeksi I.M
Pada orang dewasa, volume maksimum yang diperbolehkan untuk injeksi IM tergantung pada ukuran otot.
Otot deltoid lebih kecil dan hanya akan memungkinkan hingga 2 cc obat untuk rata-rata orang dewasa, sedangkan pada otot yang lebih besar seperti ventrogluteal dan vastus lateralis, dapat diberikan lebih banyak.